Pengertian Monosit

Monosit adalah sel darah putih berbentuk tidak teratur yang beredar dalam aliran darah. Berbeda dengan sel darah putih lainnya, monosit lebih besar dan memiliki inti berbentuk kacang di dalam sel. Ketika monosit memasuki suatu organ atau jaringan dari aliran darah, mereka akan dibedakan menjadi sel yang disebut ‘makrofag’, dan dengan demikian monosit adalah sel-sel prekursor makrofag.

Sekitar 3 – 8% dari sel-sel darah putih adalah monosit dalam sistem peredaran darah manusia. Semua sel darah putih yang berasal dari sel-sel progenitor. Namun, dalam kasus ini, sel-sel progenitor dibedakan menjadi monoblast dan kemudian ke promonosit. Promonosit akhirnya dibedakan menjadi monosit. Tiga fungsi utama dari monosit yang fagositosis, penyaji antigen, dan produksi sitokin.

Apa itu Makrofag

Setelah monosit mencapai organ atau jaringan dari aliran darah, mereka akan berdiferensiasi menjadi makrofag. Makrofag berukuran besar, berbentuk tidak teratur, sel agranulated dengan inti besar berbentuk kacang. Mereka mampu mengenali partikel asing, yang bisa menjadi ancaman bagi kesehatan manusia atau menyebabkan penyakit pada manusia dengan menelan.

Proses menelan ini disebut fagositosis. Setelah mereka menelan partikel asing atau membran dibatasi fagosom terbentuk, lisosom melepaskan enzim mereka untuk membunuh dan mencerna partikel yang ditelan. Selain itu, dengan cepat memproduksi radikal bebas yang mengandung oksigen di fagosom juga membantu menurunkan patogen.

Makrofag mampu mengenali bakteri, virus, puing-puing selular, dan partikel debu di paru-paru. Ketika infeksi terjadi dalam jaringan atau organ, monosit akan menekan aliran darah melalui sel-sel epitel dan masuk ke tempat infeksi. Di tempat infeksi, monosit berdiferensiasi menjadi aktif, dan makrofag akan melakukanfagositosis.

Pengertian Monosit
Kembali ke Atas