
Pemandangan Air Terjun Victoria yang menakjubkan di Sungai Zambia antara Zimbabwe dan Zambia.
5. Deskripsi
Sistem sungai terpanjang keempat di Afrika, Zambezi muncul dari sumbernya di dekat rawa berawa di Dataran Tinggi Afrika Tengah Zambia pada ketinggian 4.800 kaki di atas permukaan laut. Dari sana, mengalir sejauh 3.540 kilometer ke arah timur ke Mozambik sebelum akhirnya mengalir ke Samudera Hindia. Saat sungai mengalir, ia juga melintasi atau berbatasan dengan negara-negara Afrika seperti Angola , Namibia , Botswana , dan Zimbabwe. Air Terjun Victoria, air terjun yang terkenal dan spektakuler di Sungai Zambezi di perbatasan antara Zimbabwe dan Zambia, adalah salah satu fitur yang paling menonjol dari sungai ini. Sungai dan anak-anak sungainya mengaliri area seluas hampir 1.390.000 kilometer persegi.
4. Peran Sejarah
Jalur air sungai Zambezi digunakan sejak abad ke-10 oleh para pedagang Arab. Orang Eropa pertama yang tiba di Zambezi adalah orang Portugis, yang memanfaatkan rute sungai untuk berdagang budak, emas, dan gading mulai abad ke-16. Sebelum eksplorasi dan pemetaan Sungai Zambezi oleh misionaris dan penjelajah Skotlandia David Livingstone, sungai itu diyakini muncul dari laut pedalaman. Pada tahun 1850-an, ketika Livingstone melakukan perjalanan di sepanjang sungai dari Sesheke dekat Air Terjun Victoria ke Samudra Hindia, ia mampu menggambar peta terperinci dari jalurnya yang tetap menjadi yang paling valid yang tersedia hingga abad ke-20, ketika peta yang sepenuhnya akurat sungai dari sumbernya ke mulutnya dihasilkan.
3. Signifikansi Modern
Lembah Sungai Zambezi dihuni oleh sekitar 32 juta orang. Pertanian dipraktekkan secara luas di dataran banjir yang subur di hulu sungai. Perikanan komersial dan olahraga juga beroperasi di perairan Zambezi, dan banyak turis terpikat untuk memancing berbagai spesies eksotis di sungai ini. Lembah Sungai Zambezi juga memiliki cadangan mineral dan bahan bakar fosil yang kaya, dan batu bara ditambang di banyak tempat di dalamnya. Dua proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika, Bendungan Kariba dan Cahora Bassa, juga terletak di Sungai Zambezi. Keindahan alam Air Terjun Victoria yang menawan menarik 1,5 juta pengunjung ke daerah tersebut setiap tahun. Meskipun sungai tidak dapat digunakan secara luas untuk navigasi karena adanya sejumlah jeram, sejumlah lalu lintas air ada di sepanjang bentangan sungai yang pendek dan tidak terputus.
2. Habitat dan Keanekaragaman Hayati
Iklim tropis berlaku di Lembah Sungai Zambezi, karena sungai mengalir di daerah tropis. Bagian atas dan tengah Sungai Zambezi mengalami iklim yang lebih ringan (suhu antara 18° dan 30° Celcius) daripada bagian hilir sungai. Hujan deras turun antara bulan November dan April, dan ini lebih besar di bagian hilir sungai dibandingkan dengan bagian atas dan tengah. Akibatnya, vegetasi sabana mendominasi bagian hulu dan tengah DAS, sedangkan hutan cemara dan rawa bakau menutupi bagian hilir DAS. Lembah Sungai Zambezi mendukung keragaman besar spesies hewan darat, mulai dari predator mamalia yang kuat seperti singa, cheetah, dan macan tutul, hingga spesies buruan seperti waterbuck, impala, eland, dan bushbuck, hingga mamalia lain seperti gajah, babon, dan monyet. Buaya dan kuda nil tumbuh subur di perairan Zambezi, begitu juga dengan berbagai spesies ikan, termasuk ikan Macan, ikan Kuning, ikan air tawar, dan ikan pike. Bangau, paruh terbuka Afrika, bangau Wattled, kuntul, elang ikan Afrika, dan avifauna lainnya juga berlimpah di wilayah ini. Reptil seperti ular piton batu Afrika, ular air dataran banjir, dan biawak Nil juga tinggal di Lembah Sungai Zambezi.
1. Ancaman Lingkungan dan Sengketa Wilayah
Pembangunan bendungan besar di Sungai Zambezi telah berdampak signifikan terhadap ekologi daerah aliran sungainya. Perbedaan dari rekomendasi lingkungan selama pembangunan Bendungan Cahora Bassa pada tahun 1973 menyebabkan kerusakan ekologi yang meluas pada ekosistem Zambezi, termasuk pengurangan 40% dalam tutupan hutan bakau. Erosi tanah di bagian hilir sungai, dekat muaranya, meningkat pesat, dan migrasi musiman spesies ikan di sepanjang sungai juga sangat terpengaruh. Karena limbah dari kota-kota di sepanjang tepi sungai biasanya dibuang ke sungai tanpa mendapat perawatan yang memadai, air Zambezi cenderung sangat tercemar oleh kontaminan. Hal ini menyebabkan eutrofikasi sungai, serta memuat perairan sungai dengan mikroba penyebab penyakit. Kasus kolera, tifus, dan disentri telah menjadi umum karena meminum air sungai Zambezi yang tercemar.
- Rumah
- Lingkungan
- Sungai Zambezi