Negara-negara Di Mana Utang Luar Negeri Paling Mungkin Bersifat Konsesional

Negara-negara Di Mana Utang Luar Negeri Paling Mungkin Bersifat Konsesional

Negara-negara Di Mana Utang Luar Negeri Paling Mungkin Bersifat Konsesional

Hutang konsesional dapat menjadi indikator kuat terjadinya korupsi.

Utang luar negeri adalah total utang luar negeri yang dimiliki suatu negara kepada entitas asing. Entitas asing ini dapat mencakup negara lain, organisasi internasional, atau bahkan individu kaya. Banyak hutang yang dimiliki suatu negara dapat disebut sebagai konsesional. Bank Dunia menggambarkan utang lunak sebagai “pinjaman dengan unsur hibah asli sebesar 25 persen atau lebih.” Hal ini menimbulkan kelompok khusus negara-negara yang memiliki jumlah utang luar negeri yang sangat tinggi sebagai utang lunak. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tingginya proporsi utang lunak akan dibahas di bawah ini.

Negara dengan Korupsi Merajalela

Utang luar negeri sering diperoleh dalam bentuk proyek-proyek pembangunan yang dilakukan tetapi diharapkan akan dibayar kemudian. Pejabat pemerintah di negara penerima membuat kesepakatan besar dengan mengutip pembangunan, kemajuan, dan pertumbuhan ekonomi untuk mengumpulkan suara dan pemerintah berikut menanggung beban investasi asing yang keliru. Tonga adalah salah satu contoh yang memiliki utang luar negeri yang setara dengan hampir 48% dari PDB-nya. Dua pertiga dari utang ini berutang kepada Bank Ekspor-Impor China, sebuah masalah yang hampir mengancam pemerintahan yang akan datang pada tahun 2015. Ilusi pembangunan menghantam negara-negara ini dengan keras karena negara mitra mengirimkan insinyur dan profesionalnya sendiri untuk proyek. Meskipun memberikan konsesi atas dana moneter, negara tuan rumah masih dikenakan jumlah uang yang sangat tinggi yang diharapkan akan dibayar kembali di masa depan.

Dana talangan IMF

Di sisi lain, pinjaman oleh organisasi internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dapat membantu negara-negara dalam krisis keuangan yang parah dengan menyelamatkan mereka. Kriteria IMF untuk memberikan bantuan keuangan adalah berdasarkan tingkat keparahan krisis dan kerentanan. Dana talangan IMF seringkali memberikan beberapa sanksi pada kebijakan keuangan suatu negara yang diyakini oleh para pembuat kebijakan IMF sebagai penyebab krisis. Beberapa negara masuk dalam daftar karena sebagian besar utang lunak mereka termasuk dalam kategori ini. Tak satu pun dari negara-negara dalam daftar tersebut merupakan pemain perdagangan utama di pasar dunia. Mali, Haiti, Samoa, Nepal, dan Niger adalah beberapa contoh negara yang utang lunaknya terutama kepada IMF tetapi juga beberapa lembaga internasional.

Geopolitik dan Sosial Ekonomi

Lanskap geopolitik dan kondisi sosial ekonomi suatu negara memainkan peran utama dalam menentukan apakah negara tersebut layak mendapatkan hutang lunak atau tidak. Jika perusahaan dirusak oleh korupsi, hutang lunak akibat kebijakan korup dan proyek pembangunan yang didanai oleh negara atau perusahaan lain menjadi perhatian utama.

Negara Bangsa yang Baru Dibentuk

Faktor utama lain untuk hutang lunak adalah munculnya negara-negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan atau telah memisahkan diri dari badan pemerintahan mereka setelah periode gejolak politik yang berkelanjutan dan terkadang kerusuhan sipil. Contoh yang menarik adalah Eritrea yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1994. Hutang lunak pada saat kemerdekaan adalah 100% karena negara yang baru terbentuk. Dunia mendukung dan menerima bangsa dan hutang lunak sejak itu telah dikurangi menjadi 85% dari total hutang. Negara ini perlahan-lahan beringsut menuju stabilitas baik secara politik maupun ekonomi.

Kesimpulan

Hutang konsesional dapat menjadi berkah atau kutukan bagi suatu negara tergantung pada keadaan yang disajikan. Seorang pemimpin yang bijaksana dari negara berkembang dapat menggunakan hutang lunak untuk membangun negaranya dalam waktu yang sangat singkat. Namun, negara-negara dengan korupsi yang merajalela dan pembuat kebijakan yang tidak jujur ​​akan terus menderita akibat perpanjangan utang luar negeri yang tampaknya ramah sampai badan-badan yang meminjamkan uang meminta pembayaran kembali.

Negara-negara Di Mana Utang Luar Negeri Paling Mungkin Bersifat Konsesional

Pangkat

Negara

% Utang Luar Negeri yang Konsesional

1

Tonga

95,0%

2

Samoa

92,7%

3

Haiti

90,7%

4

Burkina Faso

88,2%

5

mali

88,0%

6

Nepal

87,6%

7

Eritrea

87,5%

8

Nigeria

87,5%

9

Yaman

86,8%

10

Benin

84,1%

  1. Rumah
  2. Ekonomi
  3. Negara-negara Di Mana Utang Luar Negeri Paling Mungkin Bersifat Konsesional

Related Posts

© 2023 Perbedaannya.com