Berapa Banyak Stasiun Luar Angkasa Di Luar Angkasa?

Berapa Banyak Stasiun Luar Angkasa Di Luar Angkasa?

Berapa Banyak Stasiun Luar Angkasa Di Luar Angkasa?

Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Stasiun luar angkasa adalah pesawat ruang angkasa besar buatan manusia yang mengapung di ruang angkasa Bumi. Ia juga dikenal sebagai stasiun orbit karena mengelilingi Bumi. Stasiun ruang angkasa kecil dapat dikirim ke orbit dengan rakitan lengkap. Namun, stasiun ruang angkasa yang lebih besar dikirim ke ruang angkasa dalam modul dan dirakit di sana. Mereka menyimpan persediaan, energi, dan sistem lingkungan yang dapat mendukung tempat tinggal manusia. Ilmuwan dan astronot yang menghuni stasiun luar angkasa terlibat dalam kegiatan seperti eksperimen ilmiah, pemeliharaan, perjalanan luar angkasa, pembaruan media sosial, serta olahraga dan perawatan pribadi. Banyak stasiun luar angkasa telah diluncurkan di luar angkasa seperti Skylab, Mir, Salyut 1-7, Tiangong 1 & 2, Cosmos 557, Destiny dan Quest. Beberapa peluncuran ini gagal sementara yang lain sukses. Saat ini, ada dua stasiun luar angkasa di luar angkasa yaitu Tiangong 2 dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Stasiun Orbit Di Luar Angkasa

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)

ISS pertama kali diluncurkan di luar angkasa oleh Rusia pada 20 November 1998, dengan manusia pertama yang berhasil bekerja di stasiun tersebut sejak tahun 2000. Sejak itu, ada astronot yang terus bekerja di ISS. Maksimal enam astronot bisa bertahan di stasiun luar angkasa selama enam bulan. Saat ini beroperasi dan dihuni secara permanen. Stasiun luar angkasa ini merupakan hasil kemitraan antara Roscosmos Rusia, NASA Amerika Serikat, Badan Antariksa Kanada, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, dan Badan Antariksa Eropa dengan dua pusat kendali misi utama berada di Moskow dan Houston. Pada Januari 2018, 230 orang telah dikirim ke ISS dari 18 negara. Mayoritas astronot dan ilmuwan luar angkasa ini berasal dari AS (145) dan Rusia (46). Peggy Whitson memecahkan rekor bekerja di stasiun luar angkasa selama 665 hari.

ISS memiliki berat 391.000 kilogram. Terbang di ketinggian rata-rata 400 kilometer di atas bumi dan lingkaran dunia setiap satu jam pada kecepatan rata-rata 28.000 km / jam. Satu dapat dengan mudah melihat ISS dari bumi tanpa menggunakan teleskop. Menyerupai planet Venus dalam kecerahan siang hari dan muncul sebagai bergerak cahaya terang di langit di malam hari.

Stasiun Luar Angkasa Tiangong 2 Tiongkok

Tiangong 2 diluncurkan di luar angkasa pada 15 September 2016, sebagai cara melakukan tes untuk rencana peluncuran pergeseran ruang angkasa yang lebih besar yang dikenal sebagai Stasiun Luar Angkasa China pada tahun 2020. Stasiun luar angkasa ini memiliki panjang 10,4 meter dan lebar 3,35 meter. Hingga Juni 2018, ketinggian orbitnya adalah 383 kilometer. Setelah itu, turun menjadi 295 kilometer tanpa penjelasan dan pergeseran ruang angkasa mulai mengalami penundaan uji terbang. Menurut Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China, negara itu akan mendeorbit stasiun luar angkasa pada Juli 2019.

Tujuan Stasiun Luar Angkasa

Stasiun luar angkasa sangat penting bagi para ilmuwan dan astronot karena mereka membantu dalam melakukan studi ruang angkasa yang mendalam termasuk pengamatan matahari dan benda-benda luar angkasa lainnya. Ada juga penelitian jangka panjang untuk kesehatan manusia yang sedang berlangsung saat para ilmuwan mengeksplorasi kemungkinan Mars atau Bulan yang mendukung keberadaan manusia. NASA juga menggunakan stasiun luar angkasa untuk menguji teknologi yang dapat melengkapi atau menggantikan perjalanan antariksa astronot seperti robonaut. Stasiun luar angkasa juga digunakan untuk pengintaian militer.

  1. Rumah
  2. Lingkungan
  3. Berapa Banyak Stasiun Luar Angkasa Di Luar Angkasa?

Related Posts

© 2023 Perbedaannya.com