Apa Itu Kekeringan, Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Apa Itu Kekeringan, Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Apa Itu Kekeringan, Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Di banyak bagian dunia, perubahan iklim mempercepat penyebaran kekeringan dan penggurunan ke daerah yang dulu subur.

Apa itu Kekeringan?

Sebuah periode panjang dari cuaca kering yang tidak biasa dengan curah hujan yang sedikit biasanya disebut sebagai kekeringan. Namun, ini bukanlah definisi mutlak dari kekeringan, karena sifat dan definisinya bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Kekeringan biasanya mengakibatkan kekurangan pasokan air yang signifikan di suatu wilayah, suatu kejadian yang disebabkan oleh menipisnya uap air di atmosfer, air permukaan, dan juga air bawah tanah. Tidak seperti kebanyakan bencana alam lainnya seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau banjir besar, menentukan waktu mulainya kekeringan bisa sangat rumit. Kekeringan juga dapat berlangsung selama periode waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun hingga beberapa dekade.

Jenis-Jenis Kekeringan, Diklasifikasikan Berdasarkan Penyebabnya

Kekeringan biasanya merupakan akibat dari perubahan pola cuaca yang teratur. Perubahan peredaran atmosfer yang menghambat jalur badai menurunkan curah hujan di atas daratan, memicu kondisi kekeringan sebagai akibatnya. Fenomena El Nino dan La Nina juga sering dianggap sebagai penyebab kekeringan. Baru-baru ini, diyakini bahwa aktivitas antropogenik mungkin juga berperan dalam mengundang kekeringan dengan frekuensi dan tingkat keparahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Misalnya, pengambilan air yang berlebihan untuk irigasi lahan dan konsumsi rumah tangga seringkali dapat mengganggu siklus air secara signifikan, menciptakan periode musim kemarau. Sebagian ilmuwan juga mengklaim bahwa perubahan iklim juga akan mengakibatkan peningkatan kondisi kekeringan di beberapa bagian dunia.

Dampak Kekeringan

Di daerah-daerah di dunia di mana kekeringan biasa terjadi, flora dan fauna asli biasanya beradaptasi untuk bertahan hidup di bawah kondisi kering ini. Namun, ketika kekeringan terjadi untuk jangka waktu yang sangat lama, vegetasi terpaksa mati sepenuhnya karena kekurangan air, dan dengan demikian seluruh rantai makanan terganggu. Oleh karena itu, hilangnya keanekaragaman hayati cukup umum selama kondisi kekeringan yang parah. Erosi tanah juga meningkat selama periode tersebut, karena kurangnya tutupan vegetasi membuat tanah terkena angin. Kebakaran hutan juga menjadi hal biasa selama musim kemarau. Kekeringan sangat merugikan masyarakat yang tinggal di daerah yang mengalami kekeringan. Kelaparan cukup umum di daerah yang dilanda kekeringan, karena pertanian terhambat dan ternak mati karena kurangnya vegetasi untuk merumput. Harga tanah anjlok di daerah rawan kekeringan, dan orang sering terpaksa meninggalkan tanah tersebut hanya untuk bertahan hidup.

Kekeringan Besar dalam Sejarah Terbaru

Pada 1930-an, AS mengalami periode kekeringan intensif yang dikenal sebagai “Mangkok Debu”, mengacu pada awan debu besar dan tanah terkikis kering yang bertahan di udara selama berhari-hari. Kekeringan berdampak parah pada perekonomian negara, karena mempengaruhi kualitas produksi lebih dari 50 juta hektar tanah. 2,5 juta orang terpaksa bermigrasi dari wilayah Great Plains ke bagian lain negara itu, yang semakin mengganggu perekonomian negara karena perubahan drastis yang tiba-tiba dalam pola demografis. Kekeringan kembali mempengaruhi wilayah Great Plains pada 1950-an dan 1980-an, dengan yang terakhir merugikan ekonomi AS dengan kerugian hampir $39 miliar USD. Australia juga sering mengalami periode kekeringan, seperti “Kekeringan Besar” dan “Kekeringan Milenium”. Kekeringan di Afrika memiliki dampak yang jauh lebih buruk karena, dikombinasikan dengan masalah lain di negara-negara kawasan seperti kemiskinan ekstrem dan tekanan populasi yang meningkat, kekeringan Afrika membunuh ribuan orang Afrika. Misalnya, kekeringan yang mempengaruhi wilayah Sahel di Afrika pada 1970-an dan 1980-an menewaskan lebih dari 100.000 orang, dan memaksa jutaan lainnya meninggalkan tanah air mereka. Tanduk Afrika ( Eritrea , Ethiopia , Somalia , dan Djibouti) sangat rentan terhadap kekeringan. Baru-baru ini pada tahun 2011, kekeringan di wilayah tersebut merenggut nyawa 100.000 orang, dan berdampak buruk pada kehidupan lebih dari 13 juta orang lainnya.

Kekeringan Masa Depan

Korban di masa depan yang timbul dari kekeringan diperkirakan akan jauh lebih tinggi dari angka-angka sejarah. Populasi manusia yang berkembang akan membuat planet ini kekurangan sumber air bersih. Pengaruh iklim yang memicu kekeringan akan mengakibatkan kekurangan air yang lebih besar lagi bagi populasi manusia yang terus bertambah. Pemanasan global akan lebih mengkatalisasi kondisi kekeringan, menyebabkan kekeringan menjadi lebih umum di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah di seluruh planet ini untuk mengembangkan dan mengadopsi praktik dan kebijakan baru yang akan membantu masyarakat manusia mencegah, mengurangi, dan mempersiapkan kemungkinan kekeringan yang lebih buruk di masa depan sebanyak mungkin.

  1. Rumah
  2. Lingkungan
  3. Apa Itu Kekeringan, Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Related Posts

© 2023 Perbedaannya.com