Menjadi mahasiswa berarti menghadapi berbagai macam tugas, tugas kuliah, dan ujian yang menantang. Namun, penulisan disertasi dan tesis tetap menjadi proyek terbesar yang harus dilakukan seorang mahasiswa untuk memperoleh gelar doktor atau master.
Penulisan disertasi dan tesis berbeda secara signifikan karena seseorang diharuskan melakukannya pada waktu yang berbeda dalam perjalanan pendidikannya. Mengetahui perbedaan keduanya akan menciptakan pemahaman tentang apa yang diharapkan dari masing-masingnya. Mari kita uraikan perbedaannya.
Disertasi vs. tesis
Mengejar gelar Ph.D. membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana melakukan penelitian dengan sukses. Menjelang akhir program doktor, seorang mahasiswa akan diminta untuk menghasilkan disertasi dan kemudian mempertahankannya.
Disertasi adalah dokumen panjang yang memungkinkan siswa untuk menyajikan temuan ketika mereka menanggapi proposisi atau pertanyaan pilihan mereka. Tujuannya adalah untuk menguji keterampilan penelitian yang diperoleh siswa selama studi mereka. Tesis pada dasarnya adalah sebuah tulisan yang dibutuhkan siswa yang mengejar gelar master. Hal ini memungkinkan siswa untuk menunjukkan keahlian dan pengetahuan mereka tentang materi pelajaran tertentu.
Menulis disertasi terbaik dimulai dengan mengeksplorasi sejumlah ide dan mengembangkan hipotesis yang bisa diterapkan sebelum menulis proposal. Di sisi lain, menulis tesis memerlukan identifikasi topik, menghasilkan gagasan utama seputar topik tersebut, dan memberikan alasan yang mendukung gagasan tersebut.
Perbedaan struktural
Disertasi merupakan pekerjaan kompleks yang panjangnya sekitar dua atau tiga kali lebih lama dari tesis. Meskipun disertasi merupakan dokumen independen, namun mahasiswa mendapat bimbingan dari dosen yang bertindak sebagai pembimbing disertasi. Pembimbing menunjukkan apakah siswa berada pada jalur yang benar sambil memastikan bahwa proposal tersebut baik-baik saja.
Tesis hampir mirip dengan makalah penelitian di mana seorang mahasiswa diharuskan untuk meneliti suatu topik dan menganalisisnya berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan. Ide di balik tesis adalah untuk menunjukkan kemampuan seseorang berpikir logis dan kritis tentang suatu topik. Setelah menyerahkan karya penelitiannya kepada panitia, seorang mahasiswa diharuskan mempertahankan karya tersebut dengan menjawab beberapa pertanyaan dari panitia.
Mempertahankan tesis itu dilakukan setelah evaluasi, jadi seperti formalitas. Pertanyaan yang diajukan pada saat pembelaan bersifat terbuka sehingga mengharuskan responden berpikir logis dan kritis sebelum menjawab. Pembelaan bisa memakan waktu antara 20 menit dan 60 menit, tergantung pada tujuan panitia.
Mahasiswa di perguruan tinggi harus menyelesaikan disertasi sebelum diberikan gelar doktor di bidangnya. Karena rumitnya penulisan, mahasiswa seringkali memilih mencari bantuan disertasi dari para ahli. Mereka bisa mendapatkan keuntungan dari layanan penulisan disertasi murah dari EduBirdie yang menjamin kualitas pekerjaan dan penyelesaian tepat waktu. Edubirdie akan membantu menghemat waktu dan mengurangi stres di kalangan siswa. Penulis profesional berpengalaman dan memiliki pendidikan yang relevan untuk memungkinkan mereka menangani semua jenis tugas, terlepas dari kerumitannya.
Perbedaan menurut tujuannya
Disertasi dan tesis juga berbeda berdasarkan tujuan yang dimaksudkan. Disertasi yang dikerjakan oleh mahasiswa doktoral merupakan perpanjangan dari penelitian asli. Siswa harus membuat baris subjek di bidangnya yang belum pernah diteliti sebelumnya.
Tesis menguji pemahaman mahasiswa terhadap bidang studinya, dimana ia harus merumuskan tesis atau proposisi berdasarkan karya yang dilakukan orang lain. Siswa menganalisis pekerjaan sebelumnya yang dilakukan saat mereka membuat kasus untuk sudut pandang tertentu.
Perbedaan kontekstual
Di Amerika Serikat, tesis merupakan persyaratan bagi mahasiswa yang mengejar gelar master, sedangkan disertasi diselesaikan oleh Ph.D. kandidat. Departemen dan institusi dapat menggunakan kedua kata tersebut secara berbeda, jadi jika ada yang ragu, mereka harus menggunakan perbedaan departemen atau universitas.
Di Eropa, perbedaan antara disertasi dan tesis mungkin lebih kabur karena Ph.D. siswa harus menghasilkan tesis doktoral sebelum lulus. Untuk proyek penelitian yang lebih luas bagi mahasiswa tingkat sarjana dan magister, disertasi diperlukan. Tesis dalam konteks ini adalah sebuah karya yang dihasilkan mahasiswa menjelang penyelesaian gelar Ph.D.
Kesimpulan
Perbedaan penulisan disertasi dan tesis terletak pada struktur, tujuan, dan konteksnya. Namun setiap program dan sekolah memiliki pedoman komponen disertasi, tesis, dan struktur umum. Tidak peduli di mana seorang siswa memperoleh gelar doktor atau master, mereka kemungkinan besar akan menyelesaikan disertasi atau tesis. Memahami perbedaan antara keduanya akan memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan menulis akademis mereka.