Perbedaan Hubungan Horisontal dan Vertikal

Hubungan antara dua orang sering kali digambarkan sebagai “hubungan” atau “ikatan”. Kata “ikatan” menyiratkan bahwa hubungan didasarkan pada kepercayaan dan rasa hormat. Setiap bisnis pasti berurusan dengan hubungan, tapi itu bisa sangat membingungkan. Penting untuk mengetahui cara mengevaluasi dan menciptakan hubungan terbaik antara pelanggan dan diri Anda sendiri.

Tabel Ringkasan

Horisontal Vertikal
Kedua orang itu setara dan keduanya mempunyai kedudukan yang sama Ada tatanan hierarkis
Orang-orang yang terlibat memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam hubungan Orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut memiliki ketergantungan yang lebih besar satu sama lain
Orang-orang yang terlibat memiliki kendali lebih besar atas hubungan mereka Hanya satu orang yang memiliki kendali atas hubungan tersebut

Selain hubungan bisnis, ada juga hubungan sosial, hubungan keluarga, dan hubungan romantis. Semua ini saling bergantung satu sama lain dalam beberapa hal. Hubungan bisa menjadi sangat rumit dan terkadang membingungkan. Penting untuk mengetahui cara mengevaluasi dan menciptakan hubungan terbaik antara Anda dan mitra bisnis, teman, keluarga, dan bahkan pasangan romantis.

Selain itu, banyak juga macam hubungan yang saling bergantung satu sama lain. Misalnya, hubungan horizontal adalah hubungan yang didasarkan pada rasa hormat dan kepercayaan. Hubungan vertikal adalah hubungan yang didasarkan pada kontrol dan rasa hormat. Seseorang mungkin terlibat dalam hubungan horizontal dan vertikal pada saat yang bersamaan.

Pertanyaannya adalah: bagaimana Anda mengevaluasi hubungan ini? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan perbedaan antara hubungan horizontal dan vertikal?

Pada artikel kali ini kita akan membahas hubungan horizontal dan vertikal. Kita akan melihat perbedaan antara kedua jenis hubungan ini, dan kita akan membahas implikasi masing-masingnya.

Perbedaan Bobcat dan M…Perbedaan Bobcat dan Singa Gunung

Apa itu Hubungan Horisontal?

Hubungan horizontal adalah hubungan yang melibatkan dua orang atau lebih, dimana hubungan tersebut terjalin antara dua orang, namun sederajat. Hubungan horizontal adalah hubungan antara dua entitas yang tidak mempunyai hubungan vertikal. Jenis hubungan ini tidak melibatkan tingkat hierarki apa pun.

Hubungan horizontal terbentuk ketika dua orang mempunyai semacam kesamaan, namun mereka tidak dihubungkan oleh jenis hierarki apa pun. Kesamaan antara dua orang dalam hubungan horizontal bisa berupa apa saja. Bisa berupa apa pun yang menghubungkan dua orang, seperti mereka berada dalam bidang pekerjaan yang sama, atau mereka adalah anggota klub atau organisasi yang sama. Kedua orang dalam hubungan horizontal tidak harus memiliki usia atau status sosial yang sama.

Dari segi hubungan, hubungan horizontal dapat berupa hubungan bisnis, hubungan pribadi, atau persahabatan. Seseorang dapat memiliki beberapa hubungan horizontal pada saat yang bersamaan.

Apa itu Hubungan Vertikal?

Hubungan vertikal adalah hubungan yang terjalin antara dua entitas pada tingkat yang berbeda. Istilah “vertikal” digunakan karena hubungan ini terjadi antara entitas yang berada pada tingkat berbeda dalam hierarki. Misalnya hubungan antara guru dan siswa, atau hubungan orang tua dan anak.

Hubungan vertikal diatur oleh prinsip subordinasi. Artinya terdapat hierarki level yang ada di antara kedua entitas tersebut. Oleh karena itu, hubungan tersebut bersifat hierarkis.

Bagaimana Hubungan Mereka?

Sekarang, sebelum kita mulai melihat perbedaan antara hubungan horizontal dan vertikal, mari kita lihat bagaimana hubungan keduanya. Berikut beberapa persamaan dan aturan yang dapat ditemukan antara kedua jenis hubungan tersebut:

  1. Orang-orang yang Terlibat

Suatu hubungan harus melibatkan setidaknya dua orang. Jika hanya ada satu orang yang terlibat, maka itu bukan sebuah hubungan. Jika hubungan tersebut terjadi antara dua orang, maka hubungan tersebut dapat bersifat horizontal atau vertikal.

  1. Apa yang Terjadi dalam Hubungan

Baik hubungan horizontal maupun vertikal perlu adanya hubungan timbal balik. Artinya, hubungan harus berjalan dua arah. Ada tindakan yang terjadi dalam hubungan, dan ada tindakan yang perlu dilakukan oleh orang-orang yang terlibat.

  1. Keduanya Punya Tujuan

Hubungan horizontal dan vertikal mempunyai tujuan. Tujuannya bisa tercapai atau tidak, tapi harus ada. Suatu hubungan tidak bisa ada tanpa tujuan.

  1. Keduanya Dapat Memiliki Aspek Positif dan Negatif

Hubungan horizontal dan vertikal dapat memiliki aspek positif dan negatif. Aspek positif adalah hal-hal yang berhasil dalam hubungan, sedangkan aspek negatif adalah hal-hal yang tidak berhasil dalam hubungan.

Apa Perbedaannya?

Setelah kita melihat persamaan antara hubungan horizontal dan vertikal, mari kita lihat perbedaan antara kedua jenis hubungan ini.

  1. Hirarki

Dalam hubungan vertikal, terdapat tatanan hierarki antara dua orang. Artinya, satu orang bergantung pada orang lain. Orang yang bergantung harus memberikan sesuatu kepada orang yang mandiri agar hubungan dapat terbentuk.

Dalam hubungan horizontal, tidak ada tatanan hierarki antara kedua orang tersebut. Dalam hubungan horizontal, kedua orang itu sederajat dan mempunyai kedudukan yang sama.

  1. Kepercayaan

Hubungan horizontal adalah hubungan yang lebih terjalin. Artinya, ada lebih banyak kepercayaan antara kedua pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut. Kepercayaan ini biasanya datang dari kenyataan bahwa kedua belah pihak memiliki waktu lebih banyak untuk menjalin persahabatan atau hubungan bisnis. Tidak jarang orang memasuki hubungan seperti ini.

Hubungan horizontal adalah hubungan yang kedua belah pihak mempunyai kemungkinan lebih besar untuk saling mengenal dalam jangka waktu yang lebih lama. Mereka cenderung lebih percaya satu sama lain, dan cenderung merasa nyaman satu sama lain. Sebaliknya, hubungan vertikal adalah hubungan yang di dalamnya terdapat aturan dan hierarki. Ada lebih banyak rasa hormat terhadap petinggi dalam organisasi, dan kepercayaan antara kedua pihak berkurang.

  1. Fleksibilitas

Dalam hubungan horizontal, orang-orang yang terlibat memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam hubungan tersebut. Mereka mampu beradaptasi satu sama lain dan melakukan penyesuaian dalam hubungan. Dalam hubungan vertikal, orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut memiliki ketergantungan yang lebih besar satu sama lain. Mereka harus bekerja sama satu sama lain, dan mereka tidak dapat melakukan penyesuaian dalam hubungan.

  1. Fokus

Dalam hubungan horizontal, fokusnya adalah pada orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut. Fokusnya bukan pada seberapa tinggi posisi seseorang dalam organisasi. Fokusnya adalah pada seberapa baik mereka rukun satu sama lain. Hal ini memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam hubungan, dan memungkinkan kedua orang untuk mengembangkan lebih banyak kepercayaan satu sama lain.

Dalam hubungan vertikal, fokusnya adalah pada apa yang ada di antara kedua orang tersebut. Fokusnya adalah pada apa yang dilakukan orang tersebut dan seberapa baik mereka melakukannya. Fokusnya adalah pada hierarki dan posisi orang dalam organisasi.

  1. Kontrol

Dalam hubungan horizontal, orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut mempunyai kendali lebih besar terhadap hubungan mereka. Mereka mampu mengubah berbagai hal sesuai keinginan mereka. Dalam hubungan vertikal, hanya satu orang yang mempunyai kendali atas hubungan tersebut. Orang ini biasanya adalah orang yang mempunyai kekuasaan lebih dalam organisasi. (Dikunjungi 940 kali, 1 kunjungan hari ini)

© 2024 perbedaannya.com - WordPress Theme by WPEnjoy